Kenal dengan video di atas ? yes, video yang tampil di intro opening setiap kali film disney tayang di bioskop kesayangan kita. Kenapa saya bahas video ini ? yap, gambar – gambarnya ini terbayang ketika saya berada di sebuah bukit yang tidak terlalu tinggi ( walau kalau naik ke puncak ini harus ngos ngosan ). Kami menamainya bukit maddo, karena memang terletak di sebuah dusun yang namanya maddo. Tepat di sebuah kabupaten yang katanya terpanjang di sulawesi selatan, yakni Barru.
Bukit maddo ini sangat mirip dengan visual bumper film disney, ada sungai berkelok diantar hutan hutan dan bukit bukit pepohonan yang hijau alami. Awalnya melihat tempat ini dari media sosial instagram via hastag #ayokebarru. Dengan berbekal rasa penasaran yang menggebu – gebu bersama dengan seorang teman akhir saya memutuskan untuk ke bukit sore itu. بطاقة كاش يو
Sesaat tiba disana, memang sempat pusing lokasinya dimana. Lima belas menit mencari akhir ketemu jalan untuk naik ke atas bukit tersebut. Mendakilah kita ala ala 5 centimeter dengar sudut kemiringan yang lumayan terjal namun tidak terlalu jauh untuk ditempuh. Sekitar 15 menit sampai di puncak bukit tersebut.
AWESOME, teriak saya kala itu yang pertama kalinya melihat view seperti ini dengan mata kepala sendiri. Dalam hari, ternyata di film disney itu memang ternyata nyata adanya di Barru. Yang lebih memanjakan mata adalah pohon pohon disekitar bukit tersebut sangatlah hijau walau waktu itu masih terbilang musim kemarau. Rasanya penempatan penempatan sungai, sawah, pohon pohon betul betul di atur sedemikian rupa sehingga mampu membuat mata kita terbelalak memelototi pemandangan tersebut. Maha Besar Allah SWT dengan segala kekuasaanNya.
Di tempat ini belum terjamah anak anak yang katanya traveller namun lupa bahwa traveller sejati tidak pernah meninggalkan jejak sampah ditempah yang ia kunjungi. Bukit maddo ini masih sangat bersih, saya pu berani langsung menyandarkan punggung saya di rerumputan yang tumbuh di bukit tersebut. الحصول على 100 دولار مجانا Sambil mencoba memainkan music via handphone yang saya kantongi, saat itu langsung berencana untuk bermalam semalam di bukit tersebut. Malam 15 bulan islam pu menjadi pilihan karena bertempat dengan supermoon terakhir di 2015.
Selasa, 27 oktober 2015 sore, sekitar 15 teman saya ke penduduk setempat untuk sekedar meminta izin mendirikan tenda dan berkemah semalam dibukit maddo. Pukul 18.00 tepat, kami pun tiba dipuncak dan langsung mendirikan tenda yang kami bawah dari rumah. Dengan cepat, kami mendirikan tenda karena menanti nanti sang rembulan muncul dari balik gunung. Tepat 19.00 wita, bulan pun memancarkan cahaya dan kami pun menikmati dengan merekamnya kedalam bentuk photo. Satu per satu kami bergantian berpose dengan keindahan yang tuhan titipka ke kita.
Jam demi jam pun kami lewatkan tanpa penerangan karena cahaya bulan saja sangat memberikan penerangan di tenda kami. Di jam 4 subuh kami pun terbangun, karena ternyata view bulan kembali memerah, tanpa mencuci muka kami pun langsung kembali berpose sampai akhir bulan berganti dengan terbitnya matahari disebelah timur. Kami pun segera membereskan tenda dan memungut sampah yang sempat kami bawa ke puncak. Sampah kami bawa pulang kerumah masing masing, dan kami berharap teman teman pejalan yang lain bisa melakukan hal yang sama seperti kami. Agar tempat yang indah yang di titipkan tuhan ini tetap terjaga keindahannya. online roulette
Ayolah kawan kawan, tidak usah mencari keluar sulawesi, di sulawesi selatan, apaupun kalian bisa jelajah. Mulai dari air terjun, pantai, sampai hal yang tak terbayangkan sebelumnya sepertinya bukit Maddo ini pun ada. Kami pun berharap teman teman yang membaca ini mau mengunjungi daerah kami yang kecil ini. Kami akan berupaya menjadi tuan rumah yang baik untuk tamunya. Jangan sungkan ya. Salam pejalan salam bloggers.
Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba blog “Blog Competition #TravelNBlog 5: Jelajah Sulsel“ yang diselenggarakan oleh @TravelNBlogID.